Profil Desa Balingasal

Ketahui informasi secara rinci Desa Balingasal mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Balingasal

Tentang Kami

Profil Desa Balingasal, Kecamatan Padureso, Kebumen. Jelajahi pesona ekowisata di tepian Waduk Wadaslintang, potensi perikanan, ekonomi agroforestri, serta ikon Jembatan Gantung yang menjadi daya tarik utama di perbukitan Menoreh selatan.

  • Beranda Waduk Wadaslintang

    Lokasinya yang strategis dan berada langsung di tepi Waduk Wadaslintang menjadi identitas utama serta sumber penggerak ekonomi perikanan dan pariwisata.

  • Ekonomi Tiga Pilar

    Perekonomian desa ditopang oleh kombinasi unik antara sektor agroforestri (hasil hutan kayu dan perkebunan), perikanan keramba jaring apung, dan sektor pariwisata yang terus dikembangkan.

  • Ikon Jembatan Gantung

    Memiliki Jembatan Gantung sebagai infrastruktur vital penghubung antarwilayah yang kini telah bertransformasi menjadi daya tarik wisata ikonik dan populer.

XM Broker

Jauh dari hiruk pikuk dataran rendah pesisir, Desa Balingasal di Kecamatan Padureso, Kabupaten Kebumen, menawarkan sebuah lanskap yang memukau dan berbeda. Desa ini merupakan sebuah surga tersembunyi yang kehidupannya menyatu dengan topografi perbukitan Menoreh selatan dan birunya perairan Waduk Wadaslintang. Balingasal bukan sekadar sebuah desa agraris biasa, melainkan sebuah gerbang potensial menuju destinasi ekowisata unggulan, di mana harmoni antara alam, masyarakat dan pembangunan berkelanjutan menjadi napas utamanya.

Geografi Unik di Tepian Waduk Raksasa

Desa Balingasal secara geografis terletak di bagian utara Kabupaten Kebumen, sebuah kawasan yang didominasi oleh kontur perbukitan yang menantang sekaligus indah. Berbeda dengan mayoritas desa di Kebumen yang berada di dataran rendah, Balingasal dianugerahi pemandangan alam yang luar biasa karena posisinya yang berada persis di tepian Waduk Wadaslintang, sebuah waduk serbaguna yang membentang di perbatasan Kebumen dan Wonosobo.Luas wilayah Desa Balingasal yaitu sekitar 6,17 km², dengan sebagian besar lahannya berupa perbukitan, lembah, dan lahan tegalan. Keberadaan waduk tidak hanya menjadi latar pemandangan, tetapi juga menjadi batas alam sekaligus sumber kehidupan bagi masyarakat. Topografi yang bergelombang ini menciptakan kantong-kantong permukiman yang tersebar di beberapa dusun, seringkali dihubungkan oleh jalanan yang berkelok dan infrastruktur khusus seperti jembatan gantung.Adapun batas-batas wilayah Desa Balingasal secara administratif ialah sebagai berikut:

  • Sebelah Utara berbatasan langsung dengan perairan Waduk Wadaslintang.

  • Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kaligubug dan Sendangdalem.

  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kalijering.

  • Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Padureso.

Posisi unik ini menjadikan Balingasal sebagai beranda terdepan Kecamatan Padureso yang langsung menghadap ke salah satu ikon infrastruktur dan pariwisata terbesar di Jawa Tengah.

Demografi dan Pola Permukiman Masyarakat

Berdasarkan data kependudukan terbaru per Agustus 2025, Desa Balingasal dihuni oleh 3.520 jiwa. Dengan luas wilayah 6,17 km², desa ini memiliki tingkat kepadatan penduduk yang relatif rendah, yakni sekitar 570 jiwa per km². Angka kepadatan yang rendah ini mencerminkan karakteristik wilayah perbukitan yang asri dengan ruang hidup yang masih sangat lapang dan menyatu dengan alam.Pola permukiman penduduknya sangat dipengaruhi oleh kontur geografis. Rumah-rumah warga cenderung berkelompok membentuk dusun-dusun kecil di area yang lebih landai, seperti di lembah atau punggung bukit. Keterpisahan geografis antar dusun ini membentuk ikatan sosial yang kuat di tingkat komunitas lokal. Karakter masyarakat Balingasal terbentuk oleh alamnya; mereka ialah pribadi yang tangguh, pekerja keras, dan memiliki ikatan komunal yang erat untuk mengatasi tantangan medan yang berat. Kehidupan mereka sangat bergantung pada kearifan dalam mengelola sumber daya alam, baik dari hutan maupun perairan.

Tiga Pilar Ekonomi: Agroforestri, Perikanan, dan Pariwisata

Perekonomian Desa Balingasal berdiri di atas tiga pilar utama yang saling menopang, yakni agroforestri, perikanan darat, dan pariwisata yang sedang menggeliat. Kombinasi ketiganya menciptakan model ekonomi perdesaan yang khas dan berkelanjutan.Pilar pertama, agroforestri, merupakan sistem pengelolaan lahan yang memadukan tanaman kehutanan (kayu) dengan tanaman pertanian atau perkebunan. Warga banyak menanam pohon keras seperti jati dan mahoni sebagai investasi jangka panjang. Di sela-selanya, mereka membudidayakan tanaman perkebunan seperti cengkeh, kelapa, dan buah-buahan. Sistem ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi ganda tetapi juga berfungsi sebagai upaya konservasi lahan untuk mencegah erosi di wilayah perbukitan.Pilar kedua yakni perikanan darat yang bersumber dari Waduk Wadaslintang. Banyak warga yang beralih profesi atau menjadikan nelayan sebagai pekerjaan sampingan. Budidaya ikan air tawar menggunakan Keramba Jaring Apung (KJA) menjadi pemandangan umum di sepanjang garis tepi waduk. Ikan nila menjadi komoditas utama yang hasilnya dipasok untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun regional.Pilar ketiga, yang kini menjadi harapan baru, merupakan sektor pariwisata. Keindahan alam Balingasal ialah modal utamanya. Pemerintah desa bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat mulai menata dan mempromosikan berbagai daya tarik, mulai dari gardu pandang untuk menikmati panorama waduk hingga wisata perahu. Sektor ini membuka peluang usaha baru bagi warga, seperti penyediaan jasa perahu wisata, warung kuliner khas ikan air tawar, dan potensi pengembangan penginapan atau homestay.

Ikon Konektivitas: Jembatan Gantung Balingasal

Salah satu infrastruktur yang paling ikonik dan kini menjadi daya tarik wisata andalan di Desa Balingasal ialah jembatan gantungnya. Jembatan ini pada awalnya dibangun untuk fungsi vital, yakni menghubungkan dusun-dusun yang terpisah oleh anak sungai atau teluk kecil dari waduk, memangkas waktu tempuh warga secara signifikan untuk beraktivitas sehari-hari.Namun seiring waktu, Jembatan Gantung Balingasal dengan desainnya yang khas dan latar belakang pemandangan waduk yang spektakuler, telah bertransformasi menjadi sebuah destinasi populer. Banyak pengunjung datang hanya untuk merasakan sensasi berjalan di atasnya sambil berfoto. Keberadaan jembatan ini menjadi bukti nyata bagaimana sebuah infrastruktur fungsional dapat memiliki nilai tambah sebagai objek wisata yang menggerakkan ekonomi lokal.

Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan Berbasis Potensi Lokal

Pemerintah Desa Balingasal memainkan peran krusial sebagai fasilitator dan motor penggerak pembangunan yang berbasis pada potensi lokal. Berbeda dengan desa di dataran rendah, fokus pembangunan di sini lebih diarahkan pada peningkatan aksesibilitas di medan yang sulit, pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, dan pengembangan sumber daya manusia untuk menyambut era pariwisata.Melalui Dana Desa dan kolaborasi dengan pemerintah kabupaten, program-program yang dijalankan meliputi perbaikan jalan desa, penguatan kelompok nelayan dan petani hutan, serta pelatihan bagi para pelaku wisata. "Visi kami ialah menjadikan Balingasal sebagai desa mandiri yang sejahtera melalui pengelolaan potensi alam yang bertanggung jawab. Pariwisata menjadi lokomotifnya, namun pertanian dan perikanan tetap menjadi fondasi yang kami jaga," ungkap seorang perwakilan pemerintah desa.

Visi Masa Depan: Menjadi Destinasi Ekowisata Unggulan

Desa Balingasal berada di persimpangan jalan menuju masa depan yang cerah. Potensi alam yang dimilikinya merupakan aset tak ternilai yang jika dikelola dengan baik, dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat secara signifikan. Visi jangka panjangnya ialah menjadi salah satu destinasi ekowisata unggulan di Kabupaten Kebumen.Tantangan ke depan meliputi penyiapan sumber daya manusia yang siap melayani wisatawan, pembangunan fasilitas penunjang yang ramah lingkungan, serta penyusunan regulasi yang memastikan bahwa kegiatan pariwisata tidak merusak kelestarian alam yang menjadi daya tarik utamanya. Dengan semangat gotong royong dan visi yang jelas, Desa Balingasal berpeluang besar untuk bertransformasi menjadi contoh sukses desa wisata yang menyeimbangkan antara kemajuan ekonomi dan konservasi lingkungan.